Ziarah di sekitar masjidil haram (Jabal Qubais, Tempat Kelahiran Nabi Muhammad SAW, Masjid Pohon, Masjid Jin, & Pemakaman Ma’la)
Posted on: March 7, 2013
Setelah rangkaian haji selesai, acara selanjutnya adalah bebas ada yang menghatamkan Al-Quran, belanja untuk oleh-oleh, ada yang mengunjungi keluarga di Mekah atau sekedar jalan-jalan menikmati kota Mekkah dll. Selain jadwal yang telah ditetapkan oleh pembimbing haji ada kegiatan berziarah di Mekkah. Kegiatan pertama yang kami lakukan adalah berkelilling sekitar Masjidil Haram. Jamaah berkumpul setelah sholat shubuh di Dar Al Tawhid, Inter Continental Hotel (Depan Masjidil Haram). Rombongan pertama dengan Pak Rauf (pembimbing haji) sudah jalan duluan dan saya dengan rombongan Pak Mulyadi (pembimbing haji).
Kunjungan pertama adalah ke Jabal Qubais batu-batu yang digunakan untuk membangun baitulloh, letaknya di samping Masjidil Haram berhadapan dengan bukit Shofa. Konon ini adalah bukit pertama yang diciptakan Allah SWT dan batu hitam hajar aswad diturunkan. Dimana di atas Jabal Qubais Nabi Ibrahim berseru “Wahai manusia! Bahwa Allah sudah memerintahkan kamu untuk menunaikan haji ke baitulloh ini, untuk diganjari haji tersebut akan surga dan diselamatkan kamu akan adzab neraka, maka berhajilah kamu”. Sekarang Jabal Qubais tinggal kenangan hanya berupa sisa-sisa karena sudah di bangun hotel/istana megah (Istana Shafa). Dulu istana ini tempat menginap dan menjamu tamu petinggi-petinggi negara ketika menunaikan ibadah umroh.
Gambar 1. Sisa-sisa Jabal Qubais yang sekarang terdapat istana Shafa
Kunjungan kedua adalah ke tempat Rasulullah Muhammad SAW dilahirkan, beliau lahir di kaki Jabal Qubais. Sekarang rumah tempat kelahiran tersebut telah menjadi perpustakaan umum. Di depan rumah bertuliskan huruf Arab “Maktabah Makkah Al-Mukarramah” yang artinya “Perpustakaan Mekkah al-Mukarramah”. Jamaah haji selalu memadati tempat tersebut, jika beruntung jamaah mendapat CD, brosur atau buku. Tempat kelahiran Nabi SAW tidak begitu besar hanya berukuran sekitar 10×18 m, tidak ada perombakan/pemugaran. Kami tidak bisa masuk karena pintu ditutup. Tempat ini dulunya dikenal dengan lembah Abu Thalib. Ketika Nabi SAW hijrah ke Madinah, rumah ini ditinggali oleh Aqil bin Abi Thalib yang kemudian didiami oleh anak turunannya.
Gambar 2. Rumah tempat Nabi Muhammad SAW di lahirkan
Kunjungan ketiga adalah ke Masjid Syajaroh/Masjid Pohon lumayan berjalan kaki dari Masjidil Haram. KataMasjid ini dulu menjadi saksi terbangnya sebuah pohon sebagai bukti atas kerasulan Rasulullah SAW. Diriwayatkan bahwasanya di tempat tersebut Nabi pernah memanggil pohon untuk ditanya tentang sesuatu. Pohon itu datang memenuhi pangilan Nabi SAW dan mendekat kepada beliau lengkap dengan batang dan akarnya seperti tercabut dari tanah, lalu berhenti di hadapan beliau. Setelah selesai urusan Nabi SAW dengan pohon itu lalu beliau memerintahkannya untuk kembali lagi ke tempatnya semula.
Gambar 3. Masjid Pohon/Masjid Syajaroh
Tidak terlalu jauh dari Mesjid Pohon terdapat masjid Jin. Masjid Jin ukurannya kurang lebih 12×22 meter. Kami tidak sholat dikedua mesjid tersebut karena di tutup hanya melihat tempat bersejarah saja. Di masjid Jin, Nabi SAW menerima wahyu Surat Jin. Diriwayatkan ketika Nabi SAW dan para sahabat sedang shalat subuh di tempat tersebut dan dibacakan beberapa ayat Al-quran, sekumpulan Jin melewati tempat itu dalam perjalanan mereka ke Tihamah. Mereka mendengar bacaan beliau dan merasa kagum. Setelah Rasulallah SAW membacakan Alquran, para jin ini kemudian membai’at Nabi SAW untuk beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Telah diwahyukan kepadaku bahwa sekumpulan jin mendengarkan Al Qur’an, kemudian mereka berkata : “Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Qur’an yang menakjubkan. Yang memberi petunjuk kepada jalan yang benar, karena itu kami mempercayainya dan kami tidak akan mempersekutukan Allah SWT dengan siapapun juga” (Qs. Al Jin ayat 1 -2 ). Sehingga Masjid Jin/Masjid Al Bai’ah, dikenal sebagai tempat para Jin berjanji kepada Rasulullah untuk beriman kepada Al Qur’an & ajaran yang dibawa oleh Rasulullah SAW.
Gambar 4. Masjid Jin di mekkah
Kunjungan selanjutnya tidak jauh dari masjid Jin ada perkuburan Ma’la (pemakaman keluarga besar Rasululloh). Perkuburan ini terdapat makam Siti Khadijah (istri nabi), Abu Thalib (paman Nabi SAW), Al-Qasim dan At-Thayib (anak Nabi SAW) dan para sahabat Nabi Muhammmad SAW. Hanya jamaah laki-laki yang boleh masuk ke dalam, sedangkan jamaah perempuan menunggu di luar. Kalaupun masuk hanya dibagian teras makam dan bisa mengintip dari balik kaca. Bentuk kuburannya rata tanpa gundukan dan tanpa batu nisan, hanya diletakkan batu sebagai tanda. Di sini bentuk dan ukuran sama sehingga sulit membedakan mana makam Bunda Siti Khadijah dan yang lainnya. Sejak zaman jahiliyah pemakaman Ma’la merupakan komplek pemakaman spesial karena dalam sebuah hadits yang terkait dengan pemakaman Ma’la dari Abdullah bin Masud ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda “Allah akan membangkitkan dari pemakaman Ma’la dan dari seluruh tanah Haram 70.000 orang yang masuk surga tanpa hisab/tanpa perhitungan dosa (otomatis masuk surga). Setiap orang dari mereka dapat membawa 70.000 orang. Wajah mereka cerah dan bersinar bagaikan bulan purnama”.
Berziarah ke kubur mengingatkan kita akan kematiaan. Sebagaimana firman Allah “Dimana saja kamu berada, KEMATIAN akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh….(QS. An-Nisaa :78). Teringat pula nasehat ‘Aidh al-Qarni : “Malaikat izrail tanpa kenal rasa iba, menghancurkan rasa cinta, meruntuhkan kekeluargaan. Hartamu yang segunung tak akan kuasa menghentikannya. Hanya satu yang mampu menyelamatkan jiwamu, yakni amal-amalmu. Sudah siapkah engkau untuk mati?”. Semoga ini bisa menjadi renungan diri sendiri, karena sebaik-baik nasehat adalah kematian.
Gambar. 5. Pintu masuk pemakaman Ma’la
Dewirahmawati8's Blog 
September 22, 2013 at 7:51 am
Trimakasi atas pengalaman yg diinfokan sngat bermanfaat bg saya dan suami…mtrnuwun sanget…
September 23, 2013 at 5:59 am
sama-sama, semoga lancar perjalanannya.