Dewirahmawati8's Blog

Posts Tagged ‘taman misfalah

Di dekat  maktab kami terdapat taman Misfalah luasnya kira-kira ± 20×20 m.  Di sana ada taman bermain seperti ayunan, perosotan, lingkaran yang berputar, dan tempat duduk di bawah pohon kurma.  Selain itu ada pula WC umum yang permanen.  Setiap pagi jamaah kami berkumpul di taman Misfalah untuk mendengarkan tausiyah dari pembimbing.  Kami duduk dengan beralaskan tikar yang di bawa masing-masing jamaah atau duduk di pasir saja. Tausiyah berganti-ganti topik meliputi tentang haji, zakat, harta waris, pernikahan, dll.

Setelah acara ceramah, kemudian jamaah bebas untuk melakukan aktivitasnya, ada yang belanja, makan, jalan-jalan atau kembali ke maktab. Saya pribadi biasanya setelah bubar acara ceramah, saya tidak langsung pulang tapi tetap duduk-duduk di taman, kecuali ada keperluan lain atau sedang banyak cucian.  Karena kebiasaan sambil mandi sekalian nyuci baju yang dipakai sehingga jarang ada pakaian kotor yang menumpuk. Sambil melihat jalanan dimana mobil lalu lalang dan melihat anak-anak Arab yang bermain.  Kalau pengen ngemil, saya beli dulu  kemudian kembali sambil menikmati es krim yang baru di beli di taman.   Bagi saya sendiri banyak kenangan di taman Misfalah.  Suatu hari saya bertemu dengan jamaah dari daerah Bali, Bapak tersebut bersama ayahnya dan bibinya yang sudah sepuh.  Kedua orang tersebut memiliki keterbatasan, ayahnya menggunakan kursi roda sedangkan bibinya sakit struk.  Kebayang perjuangan bapak ini ketika harus menjaga 2 orang tersebut, apalagi ketika ayahnya tidak mau makan atau bibinya tiba-tiba sakit.  Berbeda 180o dengan saya tanpa ada tanggungan. Tapi dengan setia beliau selalu mengajak kedua orang yang disayanginya di taman supaya mendapat udara segar walaupun diantara mereka tidak ada pembicaraan. Hanya kami berdua yang berbincang-bincang, kebetulan Bapak itupun punya anak seumuran saya.  Beliau bercerita bagaimana harus bergantian mengajak tawaf mereka.  Kalau terus-terusan mengandalkan tenaga tukang dorong kursi roda sangatlah mahal.  Subhanalloh pengabdian Bapak tersebut, semoga Allah melipat gandakan pahalanya.

Di taman ini kadang juga digunakan oleh jamaah kulit hitam untuk tidur. Saya salut juga sama mereka.  Dengan segala keterbatasan yang mereka punya tidak menghalangi tekad ibadah.  Malu kalau kita masih saja mengeluh, padahal orang lain masih banyak menerima fasilitas di bawah kita.  Betul kata firman Allah tentang “Maka nikmat Tuhan mana yang bisa kamu dustakan”.  Senantiasa bersyukur masih bisa menghirup oksigen, mendapat tempat berteduh, kesehatan dll.

Cerita lain di taman misfalah adalah ketika saya bermain ayunan, ada seorang anak kecil yang menghampiri saya kemudian kita pun bermain ayunan, dia bantu mendorong ayunan dari arah belakang.  Kita pun saling tertawa bersama, tak lama berselang temannya datang.  Kami pun berkenalan namanya Ahmed dan Vijay.   Karena kami bertiga rame sehingga anak-anak lain pun berdatangan, ada sekitar 10 orang anak laki-laki yang mengelilingi ayunan saya.  Seperti guru sama muridnya, satu persatu saya tanya nama mereka. Mereka masih SD  kalau di Indonesia. Kemudian saya pun belajar bahasa Arab sama mereka. Di tas mereka ada buku yang berisi gambar-gambar hewan, mobil, gedung, aneka warna dll. Kemudian dari cerita mereka tidak pernah diajar oleh guru perempuan.  Di Mekkah murid laki-laki dipisah dengan perempaun dan yang mengajarpun gurunya laki-laki. Sehingga anak-anak tersebut jarang sekali bermain, berkomunikasi dengan perempuan selain dengan uminya (ibu) masing-masing. Indahnya berbagi dengan anak-anak, dengan senyum mereka sangat bersahabat walaupun dengan orang yang baru dikenal.  Kita bisa berpengetahuan dengan pengetahuan orang lain.  Terimakasih anak-anak kalian sudah mengajarkan arti ketulusan.

 Image